Sejarah YAI

Yayasan Anak Indonesia (YAI) adalah organisasi nirlaba yang bergerak di bidang sosial kemanusiaan melalui program sponsorship untuk memberdayakan anak-anak prasejahtera, memenuhi dan melindungi hak-haknya agar mereka bisa tumbuh dan berkembang dengan optimal dan demi kepentingan terbaik anak.  Yayasan Anak Indonesia (YAI) adalah organisasi sosial murni tanpa pamrih, tidak bergerak dalam bidang politik maupun agama, tidak membedakan bangsa / ras / suku, maupun warna kulit dalam kegiatan pelayanannnya.

Yayasan Anak Indonesia didirikan pada 14 September 1991 di Jakarta dan disahkan oleh Notaris Januar Hamid, S. H. dengan akte No. 8 tertanggal 14 September 1991. Pendirian YAI merupakan cermin tanggung jawab para pendiri yayasan terhadap berbagai permasalahan yang dihadapi oleh anak-anak miskin di Indonesia.

YAI berdiri melalui prakarsa dari Ibu Bernardine Wirjana, Ibu Soemarmi Marjono Idris Soenarmo dan Bapak Prof. Dr. Singgih D. Gunarsa yang pada waktu itu terlibat secara langsung dengan kegiatan anak-anak miskin di CCF Indonesia. YAI ingin membantu meningkatkan kesejahteraan anak secara menyeluruh dengan  menggalan partisipasi dan kemitraan dengan seluruh lapisan masyarakat lokal di Indonesia yang memiliki komitmen dan kepedulian sosial bagi kehidupan anak-anak miskin di Indonesia. 

Sejak awal berdirinya, pada tahun 1991 sampai tahun 2008 Yayasan Anak Indonesia menjalin kerjasama dengan CCF Inc dan melayani 29 proyek di 8 propinsi di Indonesia: Sumatra Selatan, DKI Jakarta, Jawa Barat, Banten, Jawa Tengah, Jawa Tengah, DI Yogyakarta dan Nusa Tenggara Timur.

Seiring dengan berjalannya waktu dan tuntutan akan efektifitas pelayanan, YAI melakukan reorganisasi yayasan termasuk reorganisasi wilayah pelayanan dan jumlah proyek mitra kerjasama. Reorganisasi ini menuntut bahwa YAI harus terjun secara intensif dan langsung ke kelompok masyarakat akar rumput. Oleh karena itu, dengan memperhatikan efektifitas pelayanan dan sumber-sumber yayasan, YAI membatasi diri untuk melayani proyek yang dapat terjangkau dan memiliki sumber-sumber pendukung baik dari segi SDM maupun terjangkau segi pembiayaan program.

YAI sedang mengembangkan pilot Project di Jakarta  PPS “KBA Nelayan Sumbangsih” di Kamal Muara dan PPS Damai Cilincing. YAI bekerja sama dengan Persatuan Istri Purnawirawan  (PERIP) membentuk PPS Anak “SI PITUNG” Marunda. Sedangkan di Boyolali Jawa Tengah, YAI melayani anak-anak miskin yang tergabung dalam wadah PPS “Bina Anak Sejahtera”. Dan pada bulan Juli 2009 YAI dengan mempertimbangkan aspirasi dari para donatur/sponsor, YAI bekerja sama dengan DPP Wanita Katolik RI membentuk pilot project baru untuk melayani anak-anak di Flores NTT (Ende, Bajawa, Maumere) dalam wadah PPS “Kasih Ayah Bunda” dan di berbagai daerah lain yang membutuhkan, mengingat banyak anak-anak yang hidup dalam kemiskinan dan keterbatasan dalam berbagai dimensi hidupnya. Melalui Pusat Pelayanan Sosial (PPS) itu, YAI berharap dapat melayani anak-anak miskin yang membutuhkan dukungan demi tumbuh kembang mereka.

Fokus kegiatan YAI adalah kesejahteraan anak. Masalah kesejahteraan anak merupakan masalah yang sangat kompleks dan mencakup berbagai program kegiatan bidang antara lain: pendidikan, kesehatan, gizi, sanitasi lingkungan, peningkatan pendapatan, bantuan darurat dan perlindungan anak. Oleh karena itu, usaha meningkatkan kesejahteran anak harus mencakup program-program dan kegiatan tersebut di atas secara terpadu antar berbagai program.